Kamis, 26 Oktober 2017
Enviplast Ciptakan Kantong Paling Ramah Lingkungan
Hii Sobat KOPI EDDY, taukah apa itu Enviplast? Produk ini adalah terobosan di industri kantong. Enviplast bukan kantong biasa. Pasalnya, bahan pembuatan Enviplast bukan dari plastik, tapi tepung tapioka atau pati. Hingga saat ini, komposisi pati yang terkandung dalam setiap produk Enviplast mencapai angka 40% dan ditargetkan bisa mencapai 60%.
Kehadiran Enviplast tidak hanya sebagai jawaban atas solusi alternatif kantong yang praktis bagi masyarakat, tapi juga mendukung upaya pelestarian alam dan prospeknya cerah untuk memperkuat perekonomian nasional.
“Enviplast adalah sebuah terobosan baru, karena tidak terbuat dari bahan yang berasal dari minyak bumi. Bahan utama Enviplast terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat diperbaharui, seperti tepung singkong (atau pati alami lainnya), turunan minyak nabati dan bahan alami lainnya. Hal ini menjadikan Enviplast ramah lingkungan, aman bagi pertumbuhan tanaman, dan tidak berbahaya bagi hewan-hewan, baik di daratan maupun di dalam air,” ujar Herman Moeliana, Presiden Direktur PT Inter Aneka Lestari Kimia.
Sebelum Enviplast diluncurkan ke pasar, riset mendalam telah dilakukan. Tahun 2008, Herman yang juga founder perusahaan IALK bersama tim sudah meneliti proses pembuatan Enviplast. Selanjutnya, edukasi pasar dilakukan sembari memperkenalkan Enviplast ke publik. Setidaknya pada ajang olahraga bergengsi di Palembang, yaitu Sea Games ke-26 tahun 2011, kantong Enviplast pertama kali diluncurkan ke masyarakat.
Sejauh ini Enviplast sudah diproduksi lebih dari 300 ton kantong plastik berbahan singkong yang dihasilkan dari perkebunan di Lampung. Yang menarik, dari hasil penelitian tim Enviplast, produk inovatif ini terurai dalam jangka 3-6 bulan di lingkungan alami. Sedangkan sisa uraiannya menjadi kompos yang aman untuk lingkungan plus makhluk hidup.
Enviplast merupakan polimer biodegradable, yang dapat terurai di alam dengan bantuan mikroorganisme dan air. Hasil uraian Enviplast adalah karbondioksida (CO2), air (H2O) dan biomasa. Enviplast juga termasuk bahan compostable, yaitu dapat menjadi kompos di dalam tanah. Hal ini akan menambah kemampuan tanah untuk mengikat air, sehingga meningkatkan daya serap air dari tanah.
Selain oleh mikroorganisme, Enviplast juga dimakan oleh binatang seperti serangga, siput, serta hewan kecil lainnya, baik di darat maupun di air, tanpa menimbulkan akibat buruk seperti efek racun atau bahaya lainnya.
Berbeda dengan plastik konvensional, Enviplast sangat ramah lingkungan, yang bisa ditunjukkan bila Enviplast ada di dalam air akan melunak dan tenggelam, sehingga memudahkan terdegradasi dan dimakan oleh mikro/makro organisme, serta tidak menyumbat saluran pembuangan air. Enviplast juga tidak menghasilkan gas kimia berbahaya atau residu lelehan bila dibakar.
Kelebihan Enviplast akan larut dan menjadi lembek jika terkena air. Namun, akan tetap utuh jika terkena minyak panas, bensin maupun sulfat. Tapi, untuk masalah kekuatan menahan kapasitas beban, Enviplast kalah dengan plastik pada umumnya. Walaupun demikian, yang harus diedukasi kepada masyarakat adalah proses produksi dan hasil akhir produk akan menyelamatkan lingkungan dan generasi anak cucu kita. Sebab, Enviplast tidak seperti plastik yang menggunakan bahan dasar minyak bumi.
Sekadar informasi kantong Enviplast memiliki kepadatan 1,25-1,27 g/cm kubik dan Melt Flow Index (ASTM D882) 0,5-5,0 g/10min. Sementara titik lelehnya (Melting Point) berkisar di angka 140-160 derajat Celcius dengan kekuatan renggang mencapai 4-8 MPa.
Kendati Enviplast adalah produk kantong yang ramah lingkungan, tapi penjualannya belum terlalu meluas. Mengapa? Rupanya, kesulitan pemasaran saat ini adalah harga Enviplast terbilang di atas tas kresek atau kantong plastik pada umumnya. Perbandingan harganya bisa selisih 2-2,5 kali kantong plastik biasa. Jadi, perlu waktu untuk sosialisasi dan edukasi pasar lebih luas.
Manfaat produk Enviplast kini banyak digunakan sebagai kantong belanja, kantong pembungkus baju, celemek sekali pakai hingga pembungkus peralatan elektronik, spare parts, dan sebagainya.
Ke depan, berharap Enviplast dapat menjadi ikon Indonesia di mata dunia. Itulah sebabnya pihaknya gencar mengedukasi pasar. “Untuk tiga sampai empat tahun ke depan, Enviplast tidak menargetkan keuntungan. Namun, Enviplast masih akan fokus pada edukasi pasar, termasuk gerliya sekaligus pendekatan kepada decision maker di perusahaan terkait program Corporate Social Responsibility yang peduli lingkungan atau go green,” tegas Herman.
Demikian info tentang Enviplast yang beberapa waktu lalu kami sambangi di pabrik nya di daerah Balaraja, Banten.
Semoga bermanfaat bagi pengetahuan kita tentang produk ramah lingkungan.
Salam KOPI EDDY.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar