Rabu, 01 Juni 2016

Kak Seto : "Lindungi Anak Dari Para Predator " Untuk Angeline



Pukul 8.00 wib, saya sudah otw ke Pondok Indah Mall tepatnya, Dapoer Sunda PIM 1, Jakarta untuk menghadiri acara rilis Poster, Trailer, Original Sound Track dan Untuk Angeline Award 2016.
Dalam perjalanan ke sana, saya sempat terbayang sebuah peristiwa lalu yang memilukan hati, pembunuhan atas putri mungil bernama Engeline oleh orang terdekat yang seharusnya memelihara sekaligus melindungi anak semanis Engeline.

Kini Engeline sudah tiada, namun duka dan trauma akan kekerasan terhadap anak masih terus membayangi setiap insan penyayang anak. Sudah berapa anak, makhluk tak berdaya ini jadi objek penderitaan, mulai dari pengucilan, pelecehan, siksaaan dan bentuk perlakuan tak manusiawi lainnya, bahkan tak jarang berujung pada kematian. Sungguh Kekerasan Anak ini sangat menyakitkan dan mengiris hati terutama keluarga korban.

Saya membaca usaha-usaha yang sudah dan sedang  dilakukan oleh Komnas Anak  dan LSM pemerhati Anak untuk meminimalisir kejahatan dan kekerasan terhadap anak.

Adalah Duke Rachmat dan Niken Septikasari tergerak untuk membuat film berjudul "Untuk Angeline ". Film kategori drama keluarga untuk segala usia ini terinspirasi dari fakta persidangan kasus Alm. Engeline tahun 2015 lalu yang skenario dibuat oleh Laila "Lele"
Nurazizah, produksi PT. Citra Visual Cinema, sedangkan sutradara dipercayakan kepada Djito Bayu.

Tak terasa perjalanan busway sudah dekat, tepat pukul 10.00 wib saya sampai di tempat acara. Saat registrasi saya bertemu dengan Kak Seto Mulyadi sebelumnya saya bertemu dan disambit eh disambut oleh Kak Arul, koordinator KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia).

Kak Seto, seperti kita tau sejak muda hingga kini adalah tokoh pemerhati dan pencinta anak selalu antusias dan peduli terhadap kegiatan pro Anak seperti yang dilakukan oleh Niken dan insan film lainnya yang hadir untuk mempersembahkan rilis sebuah film yang hendak menggugah semangat kasih sayang dan perlindungan anak.

Dalam sambutannya, Kak Seto menyatakan kebahagiaannya dapat mengikuti kegiatan film dari pembuatan/shooting dipelbagai tempat (diantaranya di Bali)  hingga rilis saat ini.

"Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membuat film ini nantinya bisa membuat masyarakat lebih waspada terhadap para predator anak..." begitu antara lain Kak Seto berharap dengan kerut tanda keprihatinan tentang pelbagai kasus kekerasan anak yang seakan tiada henti menghantui keselamatan jiwa anak.

Pak Yan, pengamat dan kritikus film yang selalu aktif mengikuti perkembangan film nasional pun berharap agar film ini mendapat sambutan dari masyarakat Indonesia.

"Film ini siap tayang tanggal 21 Juli di seluruh bioskop di Indonesia, mudah- mudahan bertahan sampai tanggal 17 Agustus 2016, tepat Hari Kemerdekaan Indonesia ." Ujar  Pak Yan terlihat semangat meski usia sudah tidak muda lagi.


Sobat KOPI, apa yang bisa dipetik dari film ini nanti...?
Tentu saja sebuah apresiasi dari para insan film yang terlibat dalam film drama nan haru...
Siap- siap aja bawa sapu tangan atau tissue yaa... ?!?

Ooo yaa, selain Niken, Duke , Djito,  Kak Seto dan Pak Yan hadir pula bintang- bintang utama antara lain : Naomi Ivo ( pemeran Angeline) , Kinaryosih ( sebagai Samidah, ibu Angeline) , Roweina Umboh ( sebagai Terry) dan Dewangga (sebagai Kevin).


Salam KOPI.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar