Rabu, 18 Mei 2016
Arti dan Keutamaan Malam Nisfu Sya' ban
#ARTI
Nisfu Sya'ban adalah peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Islam. Hari ini juga dikenal sebagai Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Sha’ban di dunia Arab, dan sebagai Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India. Nama-nama ini diterjemahkan menjadi "malam pengampunan dosa", "malam berdoa" dan "malam pembebasan", dan seringkali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk beribadah.Di beberapa daerah, malam ini juga merupakan malam ketika nenek moyang yang telah wafat diperingati.
Nama lain
Lailat al-Baraa (bahasa Arab: ليلة البراءة, Malam Pengampunan Dosa),
Lailat al-Du'a (bahasa Arab: ليلة الدعاء, Malam Berdoa),
Nim Sha'ban di Afghanistan dan Iran,
Nisf Sha'ban (bahasa Arab: نصف شعبان, Pertengahan Sya'ban) di negara-negara berbahasa Arab,
Nisfu Sya'ban di negara-negara berbahasa Melayu, Shab e Baraat di India, Pakistan, dan Bangladesh, berarti Malam Pengampunan Dosa, Berat Kandili di Turki.
Wulan Ruwah di Jawa, yang berarti bulan arwah, digunakan untuk mengirim do'a kepada para leluhur agar mendapat pengampunan dosa.
*KEUTAMAAN
Keutamaan malam Nisfu Sya'ban bukan saja dijelaskan oleh Rasulullah saww dan para Imam Ahlulbait as dalam hadis2, namun Allah pun memuliakan malam Nisfu Sya'ban tersebut.
Imam Ali as sedang duduk bersama sahabat2nya, lalu salah satu dr para sahabat Imam Ali as tersebut bertanya tentang tafsir dr sebuah ayat...
فيها يفرق كل امر حكيم..
"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah."
(QS. Ad-Dukhan 4)
Imam Ali as berkata, "Ayat itu mengenai malam Nisfu Sya'ban. Demi Allah, orang harus memohon kepada Allah pada malam itu. Ia harus membaca Doa Al-Khidhir (Doa Kumail). Maka Allah pasti mengabulkan doanya."
Pertemuan itupun berakhir. Imam Ali as pulang ke rumah beliau. Malam pun tiba, suasana kemudian menjadi gelap. Orang2 pun telah tidur.
Namun Kumail justru gelisah di rumahnya, beliau teringat ucapan Imam Ali as tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban dengan Doa Al-Khidhir yg dibaca pd malam penuh hikmah tersebut. Lalu Kumail bangun dr tempat tidurnya dan bergegas pergi ke rumah Imam Ali as dan beliau mempunyai pertanyaan yg akan diajukan kepada Imam as.
Kumail mengetuk pintu rumah Imam Ali as, dan Imam as bertanya, "Kumail, apa yg membawamu kemari?"
Kumail menjawab dengan sopan, "Amirul Mukminin, apa itu Doa Al-Khidhir?"
Imam Ali as dengan ramah berkata, "Kumail duduklah."
Kemudian Imam as melanjutkan, "Aku akan membacakan doa untukmu dan bacalah pada setiap malam Jum'at."
Imam Ali as mulai membaca doa itu, dan Kumail pun menulisnya. Sampai sekarang, ratusan juta kaum muslimin di seluruh dunia membaca doa itu dan mereka menyebutnya dengan Doa Kumail.
Kumail bin Ziyad An-Nakhai merupakan salah satu sahabat besar Imam Ali as yg sangat setia kepada Imam as, beliau berasal dr Yaman. Beliau bersama keluarganya tinggal di Kufah Irak selama masa kekhalifahan Imam Ali as.
Beliau rela merelakan leher beliau dipenggal oleh Al-Hajjaj, Gubernur pada masa kerajaan zalim bani Umayyah pada masa Abdul Malik bin Marwan bin Hakam, yg sangat memusuhi keluarga Nabi dan dikenal dengan kekejamannya dengan banyak membunuh zuriyah Rasulullah saww dan memenjarakan orang2 yg mencintai Imam Ali as dan para Imam keturunannya serta zuriyah Rasulullah saww.
Kumail bin Ziyad dipenggal kepalanya oleh algojo Al-Hajjaj karena menolak dengan tegas perintah Al-Hajjaj untuk mengingkari Imam Ali as dan menolak berwilayah kepada Imam Ali as.
Al-Hajjaj berkata, "Ingkari Ali bila engkau ingin selamat."
Kumail dengan tenang menjawab, "Tunjukkan padaku agama yg lebih baik daripada agama Ali."
Pada setiap malam Jum'at, nama Kumail bin Ziyad disebutkan oleh ratusan juta kaum muslimin, dan nama Syahid agung ini terus akan bersinar di hati kaum muslimin.
Kumail bin Ziyad mengikuti perintah Imamnya...
Ketika Imam Ali as mengatakan, "Kami (12 Imam Ahlulbait as) adalah Ahlulbait Nabi kalian. Ketahuilah sesungguhnya tuntunan kalian ada yg mencela kami, ada pula yg melaknat kami, bahkan ada pula yg ingin berlepas dari kami. Tetapi janganlan kalian menginginkan hal itu. BENTANGKANLAH LEHER kalian agar pedang2 bisa bertahan disana. Jagalah keyakinan kalian karena barangsiapa yg berlepas dr hatinya untuk kami, maka Allah dan RasulNya akan berlepas diri darinya. Ketahuilah sampai kapanpun kalian menghina dan melaknat kami, maka hal itu tidak akan pernah sampai kepada kami."
(Kutipan Khotbah Al-Bayan)
Sumber : # Wikipedia dan *Fanpage AB
Salam KOPI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar