Minggu, 15 Mei 2016
Memanfaatkan Celah, Musibah dan Sampah
Banyak sumber inspirasi untuk memaksimalkan kemampuan dan potensi diri serta lingkungan, di mana kemudian akan berdampak pada perubahan status dan masa depan hidupnya. Dunia online misalnya telah banyak memberi inspirasi baik itu bidang ekonomi maupun bidang lain. Ini dimanfaatkan betul oleh Muhammad Fajrin Rasyid, seorang pebisnis yang kelak sukses menjadi Co. Founder Bukalapak.
Inovasi dan kreatifitas pemikirannya kini menjadi berkah bagi pedagang tanpa perlu repot berjumpa atau bertransaksi yg memakan waktu. Bukalapak sudah memanajed itu selama 8 tahun bergelut di dunia maya.
Fajrin Hebaattt....!!!
Lain lagi dengan entrepreneurs yang hadir dalam acara Inspirato Liputan6 di Studio SCTV yaitu: M Bijaksana Junerosano (Ceo greeneration) dan Deborah Dewi (Indonesian Graphotologish).
Dua narasumber ini sukses setelah mendapat kegagalan dan musibah.
Adalah Deborah Dewi seorang ahli Graphotoligish, merasakan hikmah dan keberuntungan setelah mendapat musibah yaitu kematian sang ayah dan sakitnya sang bunda karena penyakit Alzheimer yang penanganannya membutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Tanpa berkecil hati dan ingin menjadi seorang "sukses" dalam pengabdian seorang anak, Deborah dipercaya mewakili Indonesia dalam setiap pertemuan tentang penyakit pikun yang belum ditemukan obatnya.
Ketika mendengar curhat Deborah, saya teringat sebuah ayat kira- kira artinya begini "Di mana kesulitan di situ kemudahan "
Doa saya untuk Deborah Dewi....
Entrepreneurs yang terakhir ini unik, menghabiskan waktu memikirkan dan berbuat menanggulangi sampah.
M. Bijaksana Junerosano, pemuda asal Banyuwangi nekad mengambil kuliah jurusan yang tidak populer dan mengadakan riset yang ditolak oleh Kampus. Namun dari situlah perjalanan hidup mengubah segalanya, namanya terangkat berkat dedikasi mengurusi sampah agar menjadi daur ulang yang bermanfaat dengan memisah setiap sampah dan kemudian bisa efisien berdaya guna. Bermula dari plastik, Seno sapaan akrabnya ingin meminimalisir limbah sampah plastik karena sangat lama mengurai. Dalam riset dan hitungan angka bahwa plastik akan berkurang tentu harus ada perangkat hukum dan tindakan. Harga plastik bisa dikenakan kepada konsumen agar bisa menekan limbah tersebut. Ide ini berhasil dan hasil dari uana plastik yang dipungut digunakan untuk proyek pengembangan aksi heroiknya di bidang Sampah.
Bukan main bijaksana ini Seno... Salut....!!!
Salam KOPI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar