Senin, 02 Mei 2016

Ketika SEMESTA Sudah Aku Raih, Ibuku Sudah di Planet "MARS"



Sekar Palupi, nama indah seorang gadis cerdas yang sukses meraih cita- cita dalam dunia pendidikan formal, tak tanggung- tanggung lulus sarjana di Oxford University dengan hasil cum laude. Siapa yang tak kenal Oxford University, sekolah tinggi di Inggris itu, salah satu perguruan tinggi ternama.

Siapa Sekar Palupi itu...?
Ia anak semata wayang dari Surip dan Tupon, pasangan suami- istri miskin dari desa tertinggal yang konon masih sarat mistis dan keterbelakangan pendidikan, baik formal maupun informal, baik pendidikan agama maupun ilmu pengetahuan. Itu 20 tahun yang lalu di mana Gunung Kidul menjadi saksi perjalanan dan perjuangan Sekar dalam menempuh liku- liku kehidupan yang serba kekurangan dan penuh keprihatinan. Sang ibu lah yang mencetak putrinya menggapai semesta. Perjuangan ibu Tupon sangat menyentuh hati. Bagaimana tidak, dirinya yang buta huruf begitu bersemangat mengusahakan segala keperluan buah hatinya. Istilahnya kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, yang penting urusan sekolah Sekar bisa lancar.


Tak terasa airmataku menetes menyaksikan  film MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta) dalam gala premiere tanggal 2 Mei 2016 di Plaza Senayan XXI, Jakarta.
Kami menonton bersama para kru dan pemain film, serta pejabat dari Kemendiknas juga ibu- ibu dari Fatayyat NU.

Sobat KOPI, saya jadi teringat putri saya, yang kini magang di tempat ia menimba ilmu, tentu bila ia menonton film drama ini pasti akan tambah sayang dan hormat pada ibunya yang tak jauh dari peran ibu Tupon. Kebetulan tanggal  4 Mei adalah hari Kelahirannya bertepatan dengan tanggal tayang film bertema Pendidikan ini.

Inilah maksud dari kisah inspirasi yang ditulis secara apik oleh John De Rantau mengambil kisah dari novel dengan judul yang sama karya Aishworo Ang.
Film ini terasa hidup sebagai realita dalam kehidupan nyata, dimana kegigihan seorang ibu dapat memberi semangat belajar pada anak- anaknya.


Saya salut dengan akting Kinaryosih, pemeran ibu Tupon datang dalam press conference, dengan tongkat penyangga karena kakinya cidera. Juga saya angkat jempol buat Chelsea Riansy, si kecil Sekar Palupi yang juga datang dengan keceriaan sebagaimana gadis kecil bersahaja seperti perannya di film perdananya.


Saya tak bisa menulis banyak, selain mengajak sobat- sobat dan pembaca KOPI EDDY untuk menonton film MARS yang tayang mulai  tanggal 4 Mei 2016 di seluruh bioskop di Indonesia. Film ini juga tayang di beberapa kota di Inggris.

Saya jamin film besutan Sahrul Gibran akan memuaskan penonton dan banyak pesan di sana. Dan jangan lupa bawa tisue atau sapu tangan karena.... hikz. (tau lah artinya kan..?)

Setelah nonton film maka akan tau apa arti judul tulisanku di atas. Selamat menonton...!

Salam KOPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar