Jumat, 14 September 2018
Pergeseran Nilai Muharram
Adalah Indonesia, negeri yang mayoritas muslim terbesar di dunia namun paling miskin dalam hal ritual tentang Ahlu Bait Nabi. Ini terlihat hampir di setiap acara keagamaan atau ceramah tak ada suara keluar dari penceramah yaitu kalimat atau kata nama anggota Ahlu Bait Nabi, apalagi bercerita tentang kehidupan dan keutamaannya. Padahal Ahlu Bait Nabi as adalah Cahaya Penerang dan Ilmu Rasul.
Yang diingat ialah 1 Muharram itu saat Rasul Allah saww hijrah dijadikan Tahun Baru Islam ( Hijriah). Ini diaplikasikan dgn suka-cita.
Yang dilupakan di saat itu Rasul Allah saww, secara terencana ingin dibunuh oleh seluruh kaum Kafir Quraisy hingga turun ayat perintah hijrah dgn sembunyi-sembunyi sampai Sayyidina Ali as rela menjadi stuntman agar Rasul Allah saww lolos dari kepungan kaum durjana.
Bagaimana mungkin peristiwa besar yang begitu mencekam dan mendebarkan di hari itu dirayakan dengan suka-cita ?!?.
Di mana rasa cinta ini, ketika hari itu aku tertawa menyaksikan Rasul Allah saww dan Sang Washinya berusaha meloloskan diri dari kepungan maut yang mustahil bisa selamat secara teori manapun kecuali semua karena pertolongan Allah.
Yang diingat ialah 10 Muharram atau Asyurra itu Hari Raya Anak Yatim dan diaplikasikan dengan suka-cita.
Yang dilupakan yaitu sejarah Asyurra itu Hari Kesedihan Puteri-Puteri Al Husain yg menjadi Yatim begitu pula anak-anak para Syuhada Karbala.
Bagaimana mungkin Puteri-Puteri Rasul dan anak-anak itu merayakan hari di mana Imam sekaligus Ayahnya terbunuh secara keji ?!?.
Di mana empatiku, bila kulihat seorang anak kehilangan ayahnya lalu aku dengan wajah ceria mengucapkan "selamat yaa nak, engkau sudah yatim sekarang.... Oo yaa di mana ibumu, om mau ketemu nii... hehe...
Mari sederhanakan sebuah kecintaan di mana bila orang yang kita cintai sedang suka- hati maka kita pun turut bersuka-cita begitu pula sebaliknya, bila yang dicintai sedang berdukacita, kita ikut berduka atau bersedih.
Kopi Eddy.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar