Selasa, 30 Agustus 2016

Bergetar Hati Membaca Kisah Wasiat Dikubur di Najaf.



Diceritakan bahwa Amirul Mukminin, suatu hari dalam keadaan duduk di kota Najaf,Kufah. Beliau as bertanya kepada orang-orang disekitarnya, "Siapa gerangan yang melihat apa yang aku lihat?" Mereka pun bertanya, "Apa gerangan yang anda lihat wahai Amirul Mukminin?" Beliau as menjawab, "Aku melihat ada seekor unta yang membawa jenazah beserta seorang lelaki yang menandunya, dan seorang lagi yang menuntunnya. Setelah tiga hari mereka akan sampai kepada kalian." Ketika hari ketiga, maka datanglah unta bersama jenazah yang terikat dan dua orang yang bersamanya. Lalu keduanya mengucapkan salam kepada para jamaah. Beliau as pun menjawab salam mereka seraya bertanya, "Siapa gerangan kalian? Darimana kalian datang? Siapa jenazah ini dan kenapa kalian membawanya?" Mereka menjawab, "Kami berasal dari Yaman, adapun jenazah ini adalah ayah kami. Ketika dia hendak wafat, dia berwasiat kepada kami dan mengatakan, " Jika kalian telah memandikanku dan mengkafaniku serta telah menshalatiku, bawalah aku bersama untaku ke Irak dan kuburlah aku di Najaf,Kufah." Kemudian beliau as bertanya kepada mereka berdua, "Apakah kalian tanyakan kepadanya, mengapa dia ingin dikubur di Najaf?" Keduanya menjawab, "Iya, kami telah bertanya tentang hal itu dan ayah kami menjawab, bahwa disana akan dikebumikan seorang lelaki yang dapat memberi syafaat kepada semua penduduk mahsyar di Hari Kiamat." Lalu Amirul Mukminin as berdiri sambil berkata, "Ayah kalian benar dan Demi ALLAH akulah yang dimaksud."

(Masyariq Anwar al Yaqin, hal 125)

السَّلامُ عَلَيْكَ ياأَمِينَ الله فِي أَرْضِهِ وَحُجَّتَهُ عَلى عِبادِهِ، السَّلامُ عَلَيْكَ ياأَمِيَر المُؤْمِنِينَ، أَشْهَدُ أَنَّكَ جاهَدْتَ فِي الله حَقَّ جِهادِهِ وَعَمِلْتَ بِكِتابِهِ وَاتَّبَعْتَ سُنَنَ نَبِيِّهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَآلِهِ حَتّى دَعاكَ الله إِلى جِوارِهِ فَقَبَضَكَ إِلَيْهِ بِاخْتِيارِهِ وَأَلْزَمَ أَعْدائَكَ الحُجَّةَ مَعَ ما لَكَ مِنَ الحُجَجِ البالِغَةِ عَلى جَمِيعِ خَلْقِهِ،

Selamat atas kelahiran Putra Ka'bah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As.



Salam KOPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar