Sabtu, 20 Februari 2016
LGBT dan Terrorism Lebih Bahaya dari Kanker
Hii Sobat KOPI, beberapa hari belakangan kita dikejutkan oleh berita seorang artis dangdut berinisial SJ yang dilaporkan melakukan tindakan asusila, kasus pencabulan. Kini kasus kriminalnya sedang diproses pihak kepolisian.
Kasus pencabulan dan pelecehan seksual sudah sering kita dengar, namun yang menjadi hangat di media adalah tindakan asusila ini dilakukan oleh seorang celebritis dan yang kasus pencabulan sesama jenis. Miris mendengarkan, ada amarah dan geram di hati saya. Namun saya harus berpikir jernih meski perbuatan itu termasuk perkara berat dan dalam agama pun termasuk dosa besar dan dikutuk oleh Tuhan.
Kejadian memalukan yang menimpa artis yang sedang menjadi juri di ajang lomba musik dangdut di salah satu stasion TV swasta ini, menuai banyak kecaman dan komentar dari masyarakat luas, tak terkecuali MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengeluarkan fatwa haram bagi pelaku homosexual.
Sebagai anggota KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia), saya merasa ini harus menjadi topik pembahasan walau saya mahfum pasti ada pro dan kontra, LGBT (Lesbian Gay Bisexual dan Transgender) adalah sebutan atau istilah bagi mereka yang memiliki kepribadian dan sex yang menyimpang. Banyaklah alasan yang kita dengar sehubungan dengan pola hidup yang berseberangan dengan pola hidup sewajarnya. Namun saya sederhanakan menjadi 2 faktor yaitu, : -genetika (sifat bawaan dari lahir) dan lingkungan ( karena pergaulan atau masalah sosial).
Selama 3 bulan berjalan, KOPI sesuai motto ingin menjadi saksi dan ikut serta dalam program- program terkait Kepariwisataan, Kebudayaan, Kuliner sampai Keperfilman Nasional yang kini tengah berusaha bangkit kembali.
Syukur Alhamdulillah, sekarang KOPI sudah bertambah anggota dari pelbagai kalangan seperti, pejabat, pengusaha, dan terakhir ada tambahan dari artis, Giring Ganesha Nidji di KOPI Pusat dan juga kini ada KOPI Daerah seperti KOPI Medan, KOPI Makasar, KOPI Bandung, KOPI Surabaya, KOPI Semarang dan KOPI Cirebon.
KOPI dengan senang hati menulis tentang perkembangan ini, dan bersyukur sebagian tokoh terkait menerima "kehadiran" KOPI. Sebut saja dari Kementrian Pariwisata, El- John Pageant, Aktor Film dan Musisi sudah bersinergi untuk melakukan langkah usaha memajukan Wajah Indonesia menjadi Lebih Baik dan Lebih Cantik.
Memang bukan perkara mudah, perlu kesabaran dan terus melakukan langkah positif dan bijak. Kejadian memalukan dalam kurun 1 bulan ini telah membawa beberapa pihak terutama pihak keamanan dan rohaniawan melakukan langkah tegas.
Sobat KOPI, kasus bom Thamrin, kasus Prostitusi Online yang juga melibatkan artis dan seorang mantan puteri Indonesia, juga yang marak sedang diberitakan yaitu pembongkaran lokasi Prostitusi Kali Jodo, Jakarta. Semua ini turut mempengaruhi perjalanan Indonesia ke depan.
Kita ambil hikmah dan sisi positifnya, karena bom Thamrin, hikmahnya kini pihak manajemen PT. Sarinah lebih serius mengolah Gedung Sarinah agar tetap menjadi tujuan perdagangan dan pusat ritel terbesar di Indonesia, malah tak tanggung-tanggung ingin melebarkan lahan usaha UKM sebagai upaya go international dengan slogan Global Face of The World dengan hastag #SarinahMenyapaDunia dan #SarinahIsMe.
Kementrian Pariwisata tetap melanjutkan program Pesona dan Wonderful Indonesia, dengan merangkul media terbesar Google dan Presiden Jokowi membackingnya dengan memperluas infrastruktur dengan anggaran spektakuler, saat saya menulis, pak presiden sedang berada di Amerika menemui pihak Facebook medsos paling populer di dunia maya berikut juga dengan pihak Twitter dan Instagram.
Dan yang tengah dilakukan Pemerintah sekarang ini, memperkuat dan membentengi setiap program kerja dari setiap Kementrian, Lembaga dan Aset Nasional seperti Kementrian Pariwisata, Kementrian Informatika, Lembaga Perfilman Nasional, Sarinah Department Store, dan lain- lain.
Ooo yaa, Kementrian Informatika pun kini kian memperketat aturan bagi pengguna layanan dunia maya dan online, situs pornografi dan radikalisme langsung di blokir alias di hapus. Pihak Kepolisian juga memback up dengan perangkat hukum dan UU yang jelas.
Kontes dan kegiatan Puteri Indonesia dan Puteri Pariwisata Indonesia juga tetap berjalan sebagai bagian turut memajukan Pariwisata Indonesia. Bahkan kini prestasi para Puteri sudah bisa "berbicara" di tingkat International, dan ini membanggakan hati.
Kembali ke topik, tentang LGBT saya ingin menyinggung sebuah kisah yang di ambil dari Kitab Suci Al Qur'an (QS Al Hijr 71,dan QS Huud 77-88) yaitu Kisah Nabi Luth As. dan Kaum Sodom, di mana Nabi Luth As sampai harus diutus untuk mengingatkan perilaku seksual kaum Sodom yang menyimpang dan memberi tahu bahwa perbuatan itu sangat keji karena jelas mengingkari sunatullah. Bahkan demi menyelamatkan generasi Sodom, Nabi Luth As menawarkan kepada mereka untuk menikahi puteri- puterinya. "Hai kaumku, inilah puteri- puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah... Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal "(Huud: 78). Namun mereka tetap ingkar. Maka atas perintah Allah, melalui 2 Malaikat yang diutus memerintahkan Nabi Luth As dan sedikit pengikutnya untuk pergi meninggalkan kota Sodom tengah malam, karena Subuh kota yang penuh manusia bergelimang dosa itu akan dihancur-leburkan.
Allah Swt memilih menurunkan azabnya di waktu subuh, karena saat itu semua penduduk kota dalam keadaan lalai, yaitu masih dalam keadaan tertidur, sehingga tidak satupun dari mereka yang bisa sempat untuk menyelamatkan diri. Karena memang niatnya turun azab itu, agar mereka semua musnah tak tersisa, terkubur bersama dosa- dosa mereka.
Mari bertanya, apa yang telah kita lakukan untuk saudara kita, yang "terjebak" dalam perilaku menyimpang baik LGBT maupun Terrorism...?
Teruslah membangun diri dan negeri, namun jangan lupakan mereka yang tengah tersesat, kita sadarkan dan rangkul dengan cinta agar kembali normal pada kehidupan yang penuh dinamika.
Ingatlah Sobat KOPI, kalau Kanker adalah Pembunuh No 1 bagi Manusia, maka LGBT dan Terrorism adalah Pembunuh No 1 bagi Kehidupan Seluruh Manusia.
Oh My God, ngomongin Kanker, saya jadi ingat "Charlie Angels" dan I am Hope yang tiada lelah menjadi warriors bagi sebagian masyarakat yang kurang beruntung.
Dan kemarin I am Hope bersama KOPI Bandung dan penonton film, mengadakan nobar...
Saya berdoa semoga kalian sehat dan sukses.... GBU....!
Salam KOPI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar