Kamis, 18 Februari 2016

Lights in Love with Giring Nidji at Sarinah

Hii Sobat KOPI, kali ini KOPI  kedatangan tamu, seorang musisi pop, Giring Nidji yg siang tadi pukul 11.00 wib (18/2/2016) berkunjung ke kantor KOPI Kabarindo di lt 12 Gedung Sarinah, Jakarta.  Ditemani seorang manajernya bernama Fauzan, Giring tampak beda dari yang saya bayangkan yaitu seperti Ritchie Blackmore pentolan Rainbow, rambut kriwil sudah berubah cepak dan blonde. Rupanya doi habis merampungkan sebuah film "Jilbab Traveller" yang harus sesuai peran, that's I think.... 

Sambil berkenalan dan mendengarkan percakapan beliau, saya membayangkan sosok vokalis nyentrik ini adalah seorang simple man,  ada banyak kesamaan dengan saya dalam mainset tentang pandangan hidup terutama ketika ia bercerita tentang masa lalunya. 


Berada dalam keluarga yang menganut faham pluralism, meski muslim ia bersekolah di SMP Tarakanita 1 Tendean, Jakarta kemudian melanjutkan ke SMA N 34 Jakarta. Ayahnya seorang jurnalis seperti saya, tapi sekarang only a blogger...hehehe. 

Masa remaja layaknya remaja lain, Giring juga rada badung, tau lah sobat KOPI, ga perlu saya cerita panjang. But never too late dan Tuhan Maha Cinta, seiring berjalannya waktu ada kejadian yang tak terlupakan oleh Giring dan ayahnya, saat mobilnya tertabrak oleh dan uniknya sang ayah meminta pengendara yang menabrak mobilnya harus mengganti dengan mengajarkan ilmu agama. Jadilah keluarga tersebut menjadi keluarga Heaven. Ini juga membawa hikmah perubahan dari seorang remaja biasa menjadi seorang yang kelak mengisi sejarah blantika musik di tanah air. Tahun 2002 bersama rekan band yang kelak diberi nama Nidji yang berarti Pelangi (Niji bhs Jepang) memulai karir dari nol, mengisi acara skala kecil hingga pertemuan tak diduga dgn salah satu bos rekaman yang kelak mengorbitkan dirinya serta grup musik bergenre pop ini. Tak perlu penantian panjang untuk berada di atas awan. 

Tiap masa akan berputar sesuai roda zaman, tak terkecuali pelantun Hapus Aku, saat bermunculan grup baru spt the Changcuters terasa kepopuleran memudar ada rasa "popular of syndrome " dan ini sangat hard to feel bagi Giring. Rasa lost dan bosan  dari para Nidjicholic dan para Lovers seakan menjadi intro dalam perjalanan karirnya. Untung hal itu tidak membuat jatuh dan nelangsa, dengan terus berkarya Giring dan Nidji sampai kini tetap eksis. 


Sobat KOPI, Giring pun menceritakan tentang rahasia hatinya, menikahi Cynthia yang notabene sudah mempunyai anak, adalah satu problema di tengah keluarga besarnya. Maklum budaya timur masih melekat di dlm masyarakat kita. Giring tetap kekeuh ingin meneruskan hidup bersama Angel Cynthia. Dan tahun 2010, di hari yang terindah "Pahlawan Mimpi" mengucapkan Sumpah dan Cinta Mati dihadapan penghulu. 

Kini ada dua angels cilik Aisha (5th) dan Jasmina (1,5th) menemani "Adam dan Eve" disamping seorang child dari bawaan Cynthia bernama Zidan (9th). 
Mereka diajari kasih sayang dan kemandirian sebagai save di masa depan kelak. Dan keterbukaan juga dilakukan oleh Giring  termasuk menceritakan ihwal status Zidan dan dirinya, tentu dengan cara bijak dan tepat. Bagi Giring anak- anak adalah Lights of love, itu terlihat betapa suka- citanya ia berkisah termasuk menceritakan Cynthia, sang mantan kekasih yang kini jadi istri dan ibu dari anak- anaknya. Bahkan memujinya sebagai wanita baik hati dan tak pernah berbicara hal kejelekan, ini juga yang membuat keluarga besar Giring perlahan menerima pilihan hatinya. Sang ibu dan menantu bagai seorang sahabat yang kerap saling curhat. Saya ikut berkaca- kaca bahagia mendengar Indahnya Cinta mereka.


Ada sedikit surprise juga, di sela obrolan tiba- tiba kak Arul, pembina KOPI mengabarkan bahwa sedikitnya ada para Nidjicholic di bawah yang ingin bertemu idolanya. Salah satu fans beratnya hadir dan menyanyikan sebuah lagu Nidji.... Giring merasa girang tentu saja. 

Giring memang bukanlah manusia sempurna namun "laskar pelangi" ini, selalu diberi "keberkahan", tahun 2008, tanpa diduga ia ikut menunaikan ibadah haji bersama ibunda tercinta saat ia berada di kesibukan puncak karir. 


Today, pria berdarah Jawa- Minang ini, selain tetap menyanyi juga sedang asyik mengurus media online bernama kincir.com yang dibuat tahun 2013, berawal sebagai ajang silaturahim dengan fans Nidji. Bersama Fauzan yang selalu menemani tugas, media ini dikembangkan untuk sebuah media yang contentnya lebih luas juga nantinya bersifat komersil. Kini media viral.kincir.com sedang memuat trend tentang film dan kejadian menarik dari sisi tersendiri. 

Selama 1 jam lebih kami bercakap tanpa terasa yaa, dan tak lupa kini Giring menjadi salah satu member KOPI ( Koalisi Online Pesona Indonesia ). Tentunya kami senang apalagi Giring pun menyukai film nasional dan traveling seperti tujuan KOPI. 


Sebelum berpisah Giring diajak oleh bu Magri, salah satu direksi PT. Sarinah berkeliling ke gerai department store di lantai 5 sampai ke bawah sembari foto- foto dan selfie ria with #SarinahIsMe...

Demikian sobat KOPI, semoga percakapan bareng Giring ini bisa menjadi inspirasi bagi kita, bahwa apapun yang kita kerjakan tetap akan berbuah manis apalagi bila disertai dengan CINTA.




Salam KOPI. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar